Kebaya Warisan Budaya Tak Benda oleh Unesco, Khofifah: Identitas Kebanggaan Bangsa Terus Dirawat

- Jurnalis

Sabtu, 7 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan bangga kebaya resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan bangga kebaya resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Jatim Cettar – Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan bangga kebaya resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Momen peresmian tersebut terjadi saat sidang sesi ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Asunción, Paraguay, 4 Desember 2024.

“Alhamdulillah kebaya resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO,” ungkap Khofifah.

Kini, status kebaya yang menjadi warisan budaya dunia dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk ikut melestarikannya.

Sebab, kata Khofifah, kebaya menunjukkan identitas bangsa sebagai perekat bersifat lintas etnis dan berkembang menjadi aset budaya sehingga perlu dijaga, dirawat dan dilestarikan keberadaannya.

“Saya mengajak masyarakat untuk terus menjaga, merawat serta melestarikan keberadaan kebaya yang sudah dijadikan warisan tak benda,” tutur Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan kebaya sebagai warisan budaya tak benda dunia juga mampu memberikan literasi tentang filosofi kebaya serta menunjukkan perilaku sosial perempuan Indonesia.

“Menumbuhkan nasionalisme melalui unsur estetika serta etika perempuan dalam berbusana,” tuturnya.

Adapun sebelum diakui sebagai warisan tak benda oleh UNESCO, Khofifah menambahkan pengusulan hari kebaya nasional tidak mudah.

Dibutuhkan landasan serta kajian ilmiah hingga tahapan menentukan pihak yang akan menjadi pemrakarsanya.

Dikutip dari laman resmi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta, sejarah awal penetapan Hari Kebaya Nasional berasal dari ide Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia.

Selanjutnya, ide tersebut disetujui oleh Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Dari terbentuknya wacana tersebut diadakan Rapat Koordinasi Pengusulan Hari Berkebaya Nasional secara daring, Kamis 3 Juni 2021.

Kemudian, Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan jika kebaya tidak bersifat kedaerahan dan terdapat di seluruh penjuru nusantara.

Setelah melalui tahapan yang cukup panjang, tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional yang termuat dalam Keppres Nomor 19 Tahun 2023.

“Mari bersama melestarikan dan bangga menggunakan kebaya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kodim 0826 Pamekasan Gelar Latihan Dalam Satuan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2025
Murid SMP 1 Pamekasan, Jezmico Raih Dua Medali Emas Pasi Bupati Cup Pamekasan 2025
Yayasan Ibnu Bachir Klampar Pamekasan, Contoh SPPG yang Sukses
Hj. Ansari Titip Pesan ke BPKH: Jaga Kepercayaan Umat dalam Kelola Dana Haji
Sambut HLN Ke-80, PLN UP3 Madura Salurkan Air Bersih Gratis Untuk Derah Kekeringan di Pamekasan
Sukses Deklarasi PPRI di Pamekasan, Berikut Komentar Ketua Umum 
Pesantren Maqnaul Ulum Jember Gelar Harlah Emas ke-70, Gus Yogi: Wadah Syiar dan Ukhuwah
Three Five Gelar Ivent Festival Musik Daol Pamekasan Untuk Pelestarian Budaya.

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 07:33 WIB

Kodim 0826 Pamekasan Gelar Latihan Dalam Satuan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2025

Senin, 17 November 2025 - 01:53 WIB

Murid SMP 1 Pamekasan, Jezmico Raih Dua Medali Emas Pasi Bupati Cup Pamekasan 2025

Senin, 10 November 2025 - 23:14 WIB

Yayasan Ibnu Bachir Klampar Pamekasan, Contoh SPPG yang Sukses

Jumat, 24 Oktober 2025 - 05:41 WIB

Hj. Ansari Titip Pesan ke BPKH: Jaga Kepercayaan Umat dalam Kelola Dana Haji

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:00 WIB

Sambut HLN Ke-80, PLN UP3 Madura Salurkan Air Bersih Gratis Untuk Derah Kekeringan di Pamekasan

Berita Terbaru